
Ribuan Kader Posyandu Diminta Ikut Cegah Kasus Stunting
Klaten,(klaten.sorot.co)--Kasus stunting atau kekerdilan di Kabupaten Klaten masih menjadi perhatian. Guna mencegah kasus tersebut, sebanyak 2.600 kader posyandu diminta ikut berperan aktif terutama dalam menggulirkan program diversifikasi pangan ditengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Klaten, Jaka Purwanto dalam acara temu kader posyandu di GOR Gelarsena, Kamis (28/11/2019). Jaka mengaku peran posyandu sangat penting, sebab keberaadaanya tersebar di desa- desa.
“Kader posyandu ini menyeluruh di 26 kecamatan dan menyebar di 401 desa serta kelurahan. Jika aktif di masyarakat, maka sangat membantu mencegah kasus stunting,” kata dia.
Berdasarkan data yang diterima, ada 3.711 kasus stunting di Kabupaten Klaten. Dampak stunting yang dialami korban adalah hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ khususnya bagian otak. Gejala yang kasat mata adalah gangguan berat badan tidak normal (BBTN).
Berkaca dari hal itu, Jaka menjelaskan butuh pencegahan secara menyeluruh. Misalnya dari kader posyandu, mereka bisa berperan dalam kegiatan imunisasi balita secara berkala di masing- masing desa. Sehingga pertumbuhan balita bisa terus dipantau rutin dan dilaporkan ke pemerintah.
“Kader posyandu kita beri pembekalan dalam hal peningkatan pengetahuan. Salah satunya adalah pengelolaan dan penyelenggaran posyandu dengan benar, mulai dari imunasasi, timbangan, dan lainnya,
" imbuh dia.
Salah satu kader posyandu dari Kecamatan Polanharjo, Kaminem mengaku selama ini kegiatan posyandu berupa imunisasi bagi balita rutin dilaksanakan satu bulan sekali. Adapun pelayanan yang diberikan adalah menimbang berat badan, tinggi badan dan kosultasi dari masyarakat. 
“Satu bulan sekali, nanti ada bidan puskesmas juga. Tapi untuk gejala stunting sepertinya aman, karena pengalaman saya Alhamdulilah balitanya sehat,” kata dia.