Warga Sukorini Tolak Eksploitasi Kali Woro untuk Tambang Galian C
Peristiwa

Warga Sukorini Tolak Eksploitasi Kali Woro untuk Tambang Galian C

Manisrenggo,(klaten.sorot.co)--Sejumlah warga dan petani di Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo menolak adanya wacana penataan lahan di tepi Kali Woro yang diduga akan dijadikan lokasi penambangan galian C. Warga menilai hal itu akan berdampak bagi kelestarian lingkungan.

Penolakan warga itu dilakukan dalam bentuk pemasangan poster dan spanduk di beberapa lokasi seperti tepi jalan hingga gapura masuk perkampungan. Salah satu warga desa setempat, Wuryanto mengaku penolakan disampaikan oleh sejumlah warga dan kelompok tani di Desa Sukorini.

Spanduk awalnya dipasang Kamis, kemudian kita dipanggil ke kecamatan karena pihak kecamatan ingin tahu bagaimana keinginan warga. Hasil dari pertemuan itu disepakati akan diadakan pertemuan di balai desa pada Senin atau Selasa,” ujarnya, Rabu (04/12/2019).

Sembari menunggu pertemuan itu, warga menurunkan poster dan spanduk yang sudah dipasang. Namun ternyata hingga Selasa (03/12) petang, warga dan petani tak kunjung dipanggil kembali untuk diadakan pertemuan. Akhirnya mereka sepakat memasang poster dan spanduk tersebut ke lokasi semula. 

Lebih lanjut disampaikan, munculnya wacana penataan lahan di tepi Kali Woro itu dilakukan sekitar bulan Agustus lalu. Disitu ada informasi bahwa batu cadas yang berada di tanah milik warga di tepi Kali Woro akan dibersihkan. Sebagai gantinya, warga juga akan mendapat imbalan dalam penataan itu.

Saat itu ditawari siapa yang minat menjual padas (batu cadas) di tanahnya yang berada di tepi Kali Woro. Itu kan ketebalannya 3 meter, ya mereka bilang nanti akan dibeli. Nah dari situ ada sekitar 40 warga yang minat,” imbuhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, warga menduga wacana itu bukan hanya untuk penataan lahan, melainkan dijadikan lokasi pertambangan galian C. Hal itu diketahui setelah dari pihak yang diduga akan menambang memberikan uang muka kepada warga. Mendapati hal itu sejumlah warga lantas mulai curiga.

Bahkan, beberapa dari mereka yang sudah minat meminjamkan lahannya itu mulai menarik diri. Sebab, mereka khawatir apabila lokasi itu dijadikan tambang galian C akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan. Terutama air sumur milik warga akan bisa kering, termasuk saluran irigasi petani.

Dampaknya itu air di sumur akan berkurang, padahal itu untuk kebutuhan warga sehari- hari. Dan dari sisi petani juga akan dirugikan karena pengairan di lahan pertanian juga tambah sulit,” kata dia.

Sementara itu Kaur Pemerintahan Desa Sukorini, Sunarto mengaku kejadian itu berawal dari adanya sejumlah warga yang mendatangi Pemerintah Desa untuk memberitahukan bahwa lahannya akan ditata. Hanya saja pihaknya mengaku tidak mengetahui secara pasti aktivitas yang akan dilakukan.

Warga selaku pemilik lahan ini mengajukan ke PT, bukan ke desa. Karena ini persoalan antar warga maka dalam pekan ini akan segara dikumpulkan. Warga yang mengajukan kita panggil dulu, nanti warga yang menolak juga dipanggil agar ada titik temunya,” kata Sunarto.