
Kreatif, Pelajar SMP di Klaten Ciptakan Kran Cuci Tangan Otomatis
Klaten,(klaten.sorot.co)--Situasi pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat pelajar di Kabupaten Klaten dalam berkreasi. Seperti yang dilakukan dua pelajar SMP N 2 Klaten, mereka mampu menciptakan kran cuci tangan otomatis guna menekan penyebaran Covid-19.
Kedua pelajar itu adalah Febrian Abidimas Wijayaka siswa kelas VIII B dan Nathanael Hazel Christian Yogabrata siswa kelas VII B di SMP N 2 Klaten. Ditangan mereka, kran air yang biasa digunakan untuk cuci tangan dibuat secara otomatis, tanpa harus diputar manual.
Febrian atau yang akrab disapa Bian mengaku awal mula muncul ide membuat kran otomatis itu berangkat dari keprihatinannya atas kondisi Covid-19 beberapa bulan terakhir ini. Meski anjuran cuci tangan sudah diterapkan saban hari, namun masih banyak kekurangan.
Tersedianya tempat cuci tangan pakai sabun menjadi salah satu protokol kesehatan. Tapi masih banyak tempat cuci tangan belum sempurna karena masih harus menyentuh kran air, ujarnya, Senin (12/10/2020).
Dari situ Bian dan Hazel memiliki ide untuk menciptakan kran cuci tangan otomatis berbasis elektronik. Mereka yang tergabung dalam ekstrakulikuler robotik itu lantas membicarakan ide itu dengan sejumlah guru dan ternyata mendapat respon baik dari para guru. 
Mereka kemudian mulai mengumpulkan berbagai komponen seperti resistor, valve listrik 12 V, adaptor 12 V, box, kran air, V-ring 3/4, socket power 12 V, kabel jumper, kikir, bor, regulator 7805, LED, solid state relay (SSR), switch, sensor infra merah, hingga transistor tip 32 C.
Seluruh komponen itu dirangkai menjadi kran otomatis. Cara kerjanya memanfaatkan sensor mendeteksi pantulan cahaya, dari pantulan itu mendeteksi tangan, kemudian lampu indikator menyala dan katup valve terbuka yang membuat air dari kran keluar otomatis.
Pasa saat merangkai komponen- komponen sempat terjadi kendala, salah satunya adalah korsleting. Setelah itu diperbaiki lagi sampai aman dari korsleting, imbuhnya.
Kran otomatis itu diklaim dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 dan sangat cocok mendukung adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Kran itu bisa dimanfaatkan di sekolah, perkantoran maupun di tempat- tempat umum yang ramai pengunjung.
Semoga kran ini dapat bermanfaat ke masyarakat. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 seperti ini,” pungkasnya.