<p>Hasil Uji Kualitas, Sebagian Besar Sungai di Klaten Tercemar</p>
Peristiwa

Hasil Uji Kualitas, Sebagian Besar Sungai di Klaten Tercemar

Klaten, (klaten.sorot.co)-- Sebagian besar kualitas sungai di Kabupaten Klaten dalam kondisi kurang baik alias sudah tercemar. Kondisi itu diketahui berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten di tahun 2021.

Pengambilan sampel pengujian kualitas air sungai dilakukan di 12 titik di enam sungai mulai dari hulu sampai ke hilir. Keenam sungai yang diambil sampel tersebut meliputi Sungai Soran, Sungai Kroman, Sungai Pusur, Sungai Modin, Sungai Kacang Ijo, dan Sungai Merbung.

Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan DLHK Klaten, Dwi Maryono mengatakan uji lab kualitas air sungai dilakukan dua kali setiap tahun pada saat musim hujan dan musim kemarau. Pengujian terakhir dilakukan pada Maret 2021 di 12 titik sungai baik dari hulu dan hilir.

"Kita menggunakan 27 parameter (untuk uji lab). Kita ambil sampel di hulu dan hilir, jadi agar tahu kualitas di hulu seperti apa dan hilirnya seperti apa," ujarnya, Rabu (22/09/2021).

Pihaknya mengungkapkan, dari 27 parameter itu yang menjadi perhatian adalah Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), total fosfat, dan total coliform. Sebab dari hasil pengujian kualitas air sungai di Klaten, parameter itu berada diatas baku mutu. 

"Rata- rata dari hasil uji parameter itu melebihi baku mutu, terutama pada BOD, COD dan total coliform. Misal baku mutu BOD itu 3 miligram per liter, kemudian hasil uji di hulu 10 dan hilirnya 25. Nah antara hulu dan hilir itu kok naik ada apa, itu harus kita ketahui," kata dia.

Dijelaskan lebih lanjut, tingginya BOD ada kemungkinan disebabkan oleh kotoran ternak dan bahan organik lainnya. Kemudian tingginya COD disebabkam unsur kimiawi misalnya air sabun. Sedangkan untuk tiingginya total coliform dimungkinkan dari tinja.

"Dengan hasil pengujian kualitas air sungai ini sudah bisa dikatakan sungai di Klaten tercemar. Dampaknya jelas ada meski kami belum melakukan penelitian kesitu, tapi jelas mempengaruhi ekosistem sungai," urai dia.

Melihat kondisi ini, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Rencananya DLHK Klaten juga akan berkoordinasi dengan instansi lainnya untuk mengatasi permasalahan ini. Menurutnya, pencemaran ini jangan sampai dibiarkan terus.