Antisipasi Lonjakan Covid-19, Tes Antigen Acak Guru-Murid Digencarkan
Peristiwa

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Tes Antigen Acak Guru-Murid Digencarkan

Klaten,(klaten.sorot.co)--Satgas Penanganan Covid-19 Klaten bersiap melaksanakan uji petik kepada murid dan guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Uji petik berupa tes antigen acak itu akan diintensifkan pada awal Desember sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 menjelang libur Natal dan tahun baru.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito mengatakan mulai 1 Desember 2021 seluruh kecamatan intensif melaksanakan uji petik berupa tes antigen dengan sasaran pembelajaran tatap muka. Sebagai sampel, nantinya masing- masing sekolah minimal terdiri dari delapan murid dan dua guru.

Kami rencanakan pada 1 Desember nanti untuk seluruh kecamatan melaksanakan uji petik antigen. Untuk sasarannya adalah kegiatan PTM terbatas, kata Ronny, Selasa (30/11/2021).

Pihaknya mengungkapkan pelaksanaan teknis uji petik diserahkan kepada masing- masing Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan, termasuk penentuan sekolahnya. Apabila dalam uji petik terdepat temuan kasus Covid-19, kegiatan PTM akan dihentikan sementara waktu. 

Apabila tes antigen itu ada yang positif, akan dilakukan pengujian kembali dengan tes PCR. Jika ada yang positif Covid-19, PTM akan dihentikan sementara, imbuhnya.

Dikatakan sebetulnya uji petik dengan sasaran PTM sudah dimulai sebelumnya, namun akan digencarkan lagi menjelang libur Natal dan tahun baru. Hal itu untuk mengetahui kondisi kasus Covid-19 di Klaten menjelang akhir tahun. Sebab berkaca dari beberapa daerah, lonjakan Covid-19 disebabkan dari PTM.

Ini untuk mengetahui gambaran penyebaran Covid-19 pada awal Desember. Karena ada daerah lain yang mengalami lonjakan akibat PTM. Tapi sejauh ini Klaten masih aman, belum ada temuan, jelasnya.

Terkait pembatasan menjelang libur Natal dan tahun baru, sesuai Inmendagri No 62/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, wisata masih diizinkan beroperasi. Dengan catatan ada pembatasan dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Kami  juga masih menunggu terbitnya Instruksi Gubernur Jawa Tengah terlebih dahulu. Karena memang yang agak kami khawatirkan di wisata, pungkasnya.