Warga se-RT di Kranggan Tergusur Jalan Tol, Tersisa Satu Rumah
Peristiwa

Warga se-RT di Kranggan Tergusur Jalan Tol, Tersisa Satu Rumah

Polanharjo,(klaten.sorot.co)--Bangunan rumah terdampak jalan tol Yogya- Solo di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo mulai rata dengan tanah seiring sudah dimulainya pembangunan fisik proyek stragetis nasional di Klaten itu. Sebelumnya, rumah- rumah itu sudah ditinggal bekas pemiliknya sejak pertengahan 2021. 

Kepala Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Gunawan Budi Utomo mengatakan bangunan rumah yang terdampak jalan tol di wilayahnya terbagi di dua RT yakni RT 9 dan RT 14. Di RT 9 yang terdampak hanya separuhnya sekitar 25 KK sedangkan di RT 14 hampir semua bangunan rumah terkena proyek strategis nasional sekitar 27 KK. 

Yang paling banyak di RT 14, karena satu RT disitu hampir semua hilang. Kalau di RT 9 yang kena hanya separuh kampung, ujarnya, Senin (10/01/2022). 

Pihaknya menjelaskan bangunan rumah yang terdampak jalan tol Yogya- Solo sudah ditinggalkan bekas pemiliknya sejak bulan Juli 2021 lalu selepas menerima uang ganti kerugian. Selanjutnya pada bulan November 2021 bangunan rumah sudah mulai rata dengan tanah lantaran proyek fisik jalan tol sudah dimulai.  

Warga yang rumahnya kena sebagian besar cari lahan dan rumah pengganti di luar Kranggan. Mungkin warga ingin cari tanah yang lebih murah dan lahan yang lebih luas, makanya pindah keluar. Tapi secara administrasi masih warga Kranggan, imbuhnya. 

Berdasarkan pantauan di lokasi, dua RT di Desa Kranggan yang terdampak jalan tol sudah sepi dari aktivitas masyarakat. Bahkan di RT 14 semua rumah sudah rata dengan tanah dan saat ini hanya tinggal satu bangunan mushola. Gunawan mengaku mushola itu belum digusur karena masih menyelesaikan proses administrasi. 

Untuk mushola belum diratakan karena masih menunggu administrasi, nanti kalau sudah ada bangunan pengganti baru dirobohkan. Informasinya bangunan pengganti lokasinya tidak jauh dari mushola sebelumnya, kata dia. 

Sementara itu salah satu warga RT 14 Desa Kranggan, Sumanto (58) mengaku rumahnya adalah satu- satunya bangunan di RT 14 yang tidak terdampak jalan tol. Alhasil, saat ini di RT 14 hanya menyisikan satu bangunan rumah milik Sumanto. Rumah itu berada di tepi jalan perkampungan dan mepet dengan proyek jalan tol. 

Sudah pada pindah semua, ini tinggal saya saja karena rumah yang tidak kena ya cuma punya saya. Ya memang sekarang jadi sepi, tapi tidak masalah karena saya setiap hari mencari rezeki disini karena saya jualan, kata Sumanto. 

Meski rumahnya tidak terdampak jalan tol, namun lahan persawahan milik Sumanto yang berada di belakang rumah ikut terdampak dan saat ini sudah diratakan. Setelah menerima uang ganti kerugian, Sumanto langsung membelikan sawah pengganti yang tak jauh dari rumahnya. Sisa dari uang ganti kerugian kemudian untuk modal.