
Dukung Program IP 400, Tapi Petani Klaten Ingin Ada Kebijakan Khusus Pupuk
Klaten,(klaten.sorot.co)--Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Klaten mendukung program indeks pertanaman (IP) 400 atau peningkatan tanam dan panen padi sebanyak 4 kali dalam setahun yang dicanangkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Meski demikian, petani ingin ada kebijakan khusus terkait pupuk subsidi.
Hal itu disampaikan Plt Ketua KTNA Klaten, Maryanto. Menurutnya, program IP 400 sangat baik dalam rangka peningkatan produksi padi. Namun guna memenuhi program itu, pemerintah perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah kebijakan khusus terkait kuota pupuk subsidi untuk petani yang menjalankan program tersebut.
"Regulasi kuota pupuk subsidi perlu ada kebijakan khusus. Sebelumnya kan kuota itu hanya untuk tiga kali tanam, sedangkan dengan program ini nanti empat kali tanam. Jadi perlu kebijakan khusus," ujarnya, Selasa (11/01/2022).
Dirinya mengungkapkan, kebutuhan pupuk subsidi sudah ditetapkan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) pada Oktober 2021 lalu. Artinya, dengan adanya program IP 400 itu kebutuhan pupuk subsidi dalam setahun juga bakal bertambah karena dalam RDKK itu hanya untuk mencukupi kebutuhan tiga kali dalam setahun. 
"Kebijakan khusus itu ya hanya bagi petani yang melakukan IP 400, tidak untuk semua petani. Maka perlu ada regulasi khsusus dari Kementan agar teman- teman petani yang melakukan tanam itu (4 kali dalam setahun) tidak ada kekhawatiran," imbuhnya.
Selain kebijakan khusus perihal pupuk subsidi, Maryanto berharap petani yang masuk dalam program IP 400 juga mendapat pendampingan dari penyuluh. Hal itu dilakukan agar program itu tetap berjalan dengan baik. Menurut Maryanto, apabila beberapa hal itu sudah dapat terpenuhi, dirinya optimis petani akan lebih tenang dan maksimal.
Sesuai rencana usai dicanangkan di Klaten, uji terap program IP 400 itu akan dilakukan di lahan seluas 1.010 hektar yang tersebar di 69 desa 22 kecamatan. Program itu nantinya akan melibatkan 88 kelompok tani. Dari sisi varietas yang digunakan, nantinya yang ditanam adalah varietas padi Rojolele Srinuk dan varietas padi genjah
"ni baru dilakukan uji terap. Sehingga memang nanti perlu evaluasi dan apa saja yang harus dibenahi," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengaku program percepatan tanam IP 400 merupakan terobosan menghadapi anomali perubahan iklim agar persediaan pangan tetap tersedia. Terbukti, rata-rata daerah yang berhasil menerapkan IP 400, mampu memperbaiki varietas, budaya tanam, hingga membangun hilirisasi.
"Di Klaten ini kita mulai IP 400 seluas 1.000 hektar. Artinya ada 1 musim tanam tambahan yang diperoleh, yang tadinya 2 kali menjadi 3 kali dan hingga menjadi 4 kali. Berarti tidak ada lagi air yang tersia-sia dan matahari yang tidak kita gunakan," pungkasnya.