<p>Perajin Pande Besi di Klaten Mulai Minim Regenerasi </p>
Ekonomi

Perajin Pande Besi di Klaten Mulai Minim Regenerasi

Polanharjo, (klaten.sorot.co)-- Kabupaten Klaten menjadi salah satu daerah sentra industri pande besi sejak turun temurun yang menghasilkan beragam produk perlengkapan dapur dan pertanian. Namun seiring berjalannya waktu, bisnis UMKM tersebut sudah mulai minim regenerasi.

Salah satu sentra pande besi di kabupaten bersinar ada di Dukuh Koripan, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo. Di wilayah tersebut, total saat ini ada sekitar 125 perajin. Dari jumlah itu, tiga perajin masih menggunakan alat tradisional sedangkan sisanya sudah beralih ke pembuatan secara modern.

Salah satu perajin pande besi, Tri (50) mengatakan industri tersebut sudah ada sejak zaman dahulu dan sudah menjadi usaha rumahan secara turun temurun. Tri merupakan generasi ketiga. Saat ini, ia sudah menggunakan peralatan modern dalam menempa bahan baku plat besi.

"Saya memproduksi pisau dapur. Sudah berjalan puluhan tahun, meneruskan usaha orang tua," ujarnya, Sabtu (15/01/2022).

Dirinya mengaku sejauh ini tidak ada kendala dalam proses produksi, selama harga bahan baku yakni plat besi tidak naik. Namun yang menjadi hambatan adalah minimnya regenerasi atau sudah mulai jarang ada yang meneruskan. Sebab sebagian besar perajin saat ini sudah lanjut usia.  

"Yang meneruskan sudah jarang. Karena anak muda sekarang sudah banyak yang kerja di tempat lain," imbuhnya.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo. Pande besi menjadi salah satu UMKM yang masih eksis. Namun seiring berjalannya waktu, industri itu sudah minim regenerasi. Terutama pembuatan yang menggunakan tradisional sudan sangat jarang ditemui.

Gunawan mengatakan pada zaman dahulu para perajin membikin berbagai peralatan secara tradisional mulai dari alat pengembus angin berupa kayu yang dilengkapi dengan alat pemompa. Peralatan itu dipakai untuk menjaga api tetap menyala panas ketika menempa plat besi.

"Pembuatan secara tradisional mulai ditinggalkan, mungkin karena sudah ada yang lebih modern dan mudah. Tapi sebetulnya itu adalah potensi untuk mengenalkan kepada generasi muda," jelasnya.

Guna menjaga eksistensi pande besi, pihaknya berencana membuat wisata edukasi. Nantinya masyarakat akan dikenalkan beragam pembuatan peralatan seperti pisau, sabit, golok, keris dan lainnya di sebuah tempat yang disebut besalen atau bengkel pande besi secara tradisional.

Selain di Desa Kranggan, sentra pande besi juga ada di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu. Saat ini, jumlah pande besi di Dukuh Sorotakan kian berkurang dan hanya tersisa kurang lebih 30-an perajin. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya regenerasi. Sebagian besar usaha tak diteruskan.

"Perajin yang masih ada ini memang sudah jadi pande besi sejak turun temurun. Dulu jumlahnya banyak, tapi kini tinggal 30-40 perajin," urai Kepala Desa Segaran, Budi Raharjo.