
Warga Klaten Diminta Tak Panik Usai Temuan 6 Sapi Terjangkit PMK, Tapi..
Klaten,(klaten.sorot.co)-- Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Klaten meminta masyarakat tidak perlu panik usai ditemukannya enam ekor sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kecamatan Karanganom dan Kemalang. Penyakit itu dipastikan tidak bisa menulur ke manusia.
Kepala DKPP Klaten, Widiyanti mengatakan maraknya wabah PMK yang menjangkit hewan ternak langsung ditindaklanjuti dengan berbagai upaya antisipasi. Salah satunya dengan melakukan pengecekan hewan ternak di sejumlah pasar hewan dan kandang- kandang ternak milik peternak.
"Jika dirasa ada ternaknya sakit segera laporkan supaya petugas kami bisa melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Jangan sampai telat, semakin cepat laporan makin cepat penanganan," ujarnya, Minggu (15/05/2022).
Pihaknya mengaku sejauh ini sudah ada enam ekor sapi yang terjangkit PMK. Namun dari enam ekor sapi itu tidak ada yang sampai mati, saat ini kondisinya mulai membaik dan sudah mau makan. Enam ekor sapi itu sudah dalam pengawasan dan saat ini posisinya terpisahkan dengan ternak lain.  
Meski penyakit itu tidak menular ke manusia, namun pihaknya mewanti- wanti kepada peternak agar rutin menjaga kebersihan diri dan kandang. Sebab manusia dikhawatirkan bisa menularkan PMK ke hewan ternak yang lain ketika tidak menjaga kebersihan diri, terutama saat memberi makan.
"Jadi kita pesan kalau habis ngasih makan langsung mandi, setelah itu bisa kontak dengan hewan ternak lain. Karena dikhawatirkan kita bisa membawa virus dan menular ke ternak lainnya. Memang tidak bisa menular ke manusia, tapi bisa membawa virus," imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak enam ekor sapi milik peternak di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom dan Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dinyatakan terinfeksi PMK. Hasil itu diketahui dari pengecekan sampel yang dikirim DKPP Klaten untuk mengetahui kondisi sapi yang sempat sakit.
"Saat ini kita masih menunggu vaksinasi dari Kementerian Pertanian. Saya yakin itu pasti ada, karena untuk menambah kekebalan ternak. Jadi tidak perlu panik," pungkasnya.