
Enam Ton Apem Disebar dalam Puncak Tradisi Yaqowiyyu
Jatinom,(klaten.sorot.co)--Panasnya terik matahari tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk mengikuti sebaran apem dalam puncak tradiri Yaqowiyyu di amphiteater Lapangan Klampeyan, Kecamatan Jatinom, Jumat (16/09/2022). Sedikitnya ada enam ton apem yang disebarkan.
Sebaran apem digelar selepas sholad Jumat. Terlihat ribuan warga berbondong- bondong menuju lokasi sebaran apem dan rela berdesak-desakan meski acara belum dimulai. Tradisi diawali dengan arak- arakan dua gunungan apem dari Masjid Besar menuju amphiteater Lapangan Klampeyan.
Setibanya di panggung utama, kedua gunungan apem kemudian didoakan. Selepas itu tradisi dibuka dengan penyebaran apem oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, salah satu keturunan Kyai Ageng Gribig kemudian disusul oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Tak hanya dari dua gunungan itu, apem juga disebar dari dua menara yang terletak ditengah Lapangan Klampeyan. Ribuan warga bagaikan lautan manusia yang berada di bawah menara seketika langsung berebut. Tak sedikit warga juga membawa berbagai peralatan berupa plastik hingga payung.
Alhamdulilah tadi dapat 5 apem. Susah sekali dapatnya karena uyuk- uyukan banyak pengunjung,” ujar salah satu pengunjung, Tri Wibowo, Jumat siang.
Dirinya mengaku rencananya apem hasil rebutan itu akan dimakan bersama keluarga. Tri datang bersama istri dan kedua anaknya untuk mengikuti tradisi sebaran apem dalam rangka ngalap berkah Kyai Ageng Gribig. Dirinya berharap tradisi ini terus dilaksanakan karena peninggalan leluhur. 
Semoga terus dilaksanakan. Selain ikut tradisi ada juga yang ziarah ke makam Kyai Ageng Gribig,” kata dia.
Sementara itu Bupati Klaten, Sri Mulyani menjelaskan total ada sekitar enam ton apem yang disebar. Apem itu merupakan sedekah dari masyarakat sekitar yang dikumpulkan menjadi satu untuk dibagikan kepada ribuan pengunjung yang hadir. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Kyai Ageng Gribig.
"Apem yang disebar sekitar enam ton. Kita bersyukur tradisi ini bisa kembali digelar setelah libur karena pandemi Covid-19," jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan tradisi ini tidak hanya sekedar sebaran apem, tapi juga ada doa. Pihaknya berharap dengan adanya tradisi ini masyarakat juga berdoa bersama agar diberikan kekuatan menghadapi situasi yang tidak menentu dan selalu diberikan keselamatan.
Semoga kita selalu diberi kekuatan, selalu guyup, dan kesehatan. Karena dalam tradisi ini juga banyak doa,” pungkasnya.