Komplotan Maling Jebol Tembok Minimarket di Jatinom Tertangkap
Hukum & Kriminal

Komplotan Maling Jebol Tembok Minimarket di Jatinom Tertangkap

Klaten,(klaten.sorot.co)--Komplotan pencuri dengan modus jebol tembok sebuah minimarket di Dukuh Tasgading, Desa Krajan, Kecamatan Jatinom beberapa waktu lalu berhasil ditangkap Satreskrim Polres Klaten. Pelaku yang berjumlah tiga orang itu keseluruhan merupakan warga luar kota.

Komplotan pelaku itu yakni AR (53) warga Kadumerak, Karang Tanjung, Pandeglang, Banten; IS (41) warga Pengarasan, Bantarkawung, Brebes dan; AN (24) warga Cisauk, Tangerang, Banten. Aksi pembobolan dilakukan saat minimarket sudah tutup, Senin (06/06/2022).

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guru Bagus Eddy Suryana mengatakan dalam menjalankan aksinya ketiga pelaku masing- masing memiliki peran yang sama. Mereka masuk ke dalam minimarket yang sudah tutup dengan cara membobol dinding menggunakan alat bor dan linggis.

Jadi mereka ini komplotan. Satu orang adalah residivis yakni IS dan yang dua orang bukan, tapi ini masih kita cek lagi,” ujarnya, Selasa (04/10/2022).

Pihaknya menjelaskan dalam aksinya itu, mereka membawa kabur sejumlah barang antara lain rokok, susu dan masih banyak lagi. Total kerugian akibat kejadian itu kurang lebih Rp34 juta. Kepada polisi, mereka mengaku baru beraksi sebanyak satu kali di wilayah Kabupaten Klaten. 

Ketiga pelaku diamankan di Jogonalan pada 24 September 2022. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti alat bor dan linggis. Atas perbuatannya mereka dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4e, 5e KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman penjara maksimal 7 tahun.

Ini masih kita dalami apakah ada keterkaitan dengan kejadian pembobolan di tempat lain. Tapi mereka mengaku baru beraksi satu kali,” jelasnya.

Sementara itu salah satu pelaku berinisial IS mengaku masuk ke dalam minimarket dengan cara menjebol dinding menggunakan mesin bor. Proses pengeboran membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Barang yang diambil adalah susu dan rokok. Semua sudah dijual dan hasilnya dibagi rata.

Saya jual hasilnya Rp10 juta. Uangnya sudah kita pakai untuk keperluan sehari-hari,” pungkasnya.