
Menengok Jejak Sejarah Kejayaan Bioskop di Pedan Tahun 1979
Pedan,(klaten.sorot.co)--Kabupaten Klaten ternyata menjadi salah satu daerah yang pernah mengalami kejayaan berkat adanya bioskop. Pada tahun 1970-an silam, bahkan tercatat pernah ada belasan bioskop didirikan, tersebar di beberapa wilayah salah satunya di Kecamatan Pedan.
Pada masa itu, sedikitnya ada tiga bioskop yang berdiri di Kecamatan Pedan. Ketiga bioskop itu dibangun di lokasi yang hampir berdekatan di seputaran Pasar Pedan. Ketiga bioskop tersebut mampu menjadikan Pedan pada masa itu sebagai pusat keramaian di Klaten dan bahkan sampai Soloraya.
Ramai sekali, apalagi dulu bioskop adalah hiburan sangat langka. Sedangkan di Pedan ada tiga sekaligus,” kenang salah satu warga saat berbincang di Pasar Pedan, Sarbini, Senin (01/05/2023).
Bioskop pertama di Pedan berdiri pada tahun 1979 yakni bernama Bioskop Dewi. Gedung bioskop itu terletak di tepi jalan tepatnya di Desa Keden, Kecamatan Pedan. Sarbini mengaku gedung bioskop itu mampu menampung sekitar 300 orang dengan jadwal penayangan film hampir setiap hari. 
Beberapa film yang ditayangkan pada masa itu beragam, mulai dari film Indonesia maupun holywood. Film yang dibintangi oleh aktor muda sekaligus raja dangdut yakni Rhoma Irama menjadi tayangan paling populer. Saking populernya, masyarakat dari luar kota rela antri sejak pagi.
Sarbini menceritakan bahkan mereka yang dari luar daerah itu tidak segan merogoh kocek lebih hanya untuk menyewa truk agar bisa berangkat rombongan. Para penikmat film bioskop waktu itu tidak hanya dari kalangan anak muda, melainkan juga para orang tua dan sampai anak-anak.
''Yang dari luar kota itu biasanya datang ke sini nyater truk, jadi satu kampung atau satu teman itu berangkat bareng-bareng. Rela antri sejak pagi, nanti kalau tidak kebagian tiket pagi ya pada nunggu yang siang,” ujarnya.
Nama Kecamatan Pedan kemudian semakin terkenal di berbagai daerah di Soloraya. Alhasil, gedung bioskop di Pedan mulai bertambah lagi. Pada tahun1985, berdiri bioskop baru yang bernama Gadjah Mada di dekat kawasan Pasar Pedan. Film bergenre romansa yang ditayangkan menjadikan jumlah pengunjung di Pedan kian banyak.
Dewi tetap ramai dan Gadjah Mada juga ramai. Kedua bioskop itu menjadi pusat keramaian di Klatan pada masa itu, bahkan dibanding wilayah lain sini paling ramai. Biasanya setelah nonton dilanjut belanja ke pasar,” kata Sarbini.
Setelah beberapa tahun kemudian kedua bioskop itu berjaya, akhirnya bertambah satu lagi gedung bioskop baru pada 1987. Gedung bioskop yang berada di Desa Sobayan itu bernama Elita. Film yang disuguhkan paling banyak adalah film-film holywood salah satunya dari India.
Dulu film India yang nyanyi dan cinta-cintaan itu kan cukup ramai. Akhirnya bioskop Elita itu filmnya paling banyak yang India,” jelasnya.
Kejayaan bioskop pada masa itu berdampak baik bagi perekonomian masyarakat sekitar. Banyak masyarakat sekitar yang berjualan dan menjadi tukang parkir di bioskop itu. Hanya saja, kejayaan bioskop itu tak bertahan lama. Pada tahun 1990-an sampai awal 2000, tiga bioskop itu gulung tikar.
Pada tahun-tahun itu kan mulai banyak yang punya TV, akhirnya sudah tidak tertarik ke biskop. Mulai tutup tahun 2000. Sampai sekarang bangunannya masih, ada yang sudah jadi kios ada yang mangkrak,” imbuhnya.
Salah satu warga sekitar, Yusuf (29) mengaku belum pernah merasakan kejayaan bioskop di Pedan karena pada saat itu belum lahir. Dirinya berharap Klaten bisa kembali memiliki bioskop sebagai salah satu pusat hiburan masyarakat. Sebab sejak 1990-an sampai saat ini, sudah tidak ada bioskop lagi di Klaten.
Cuma tahu sejarah, tapi belum pernah. Harusnya Klaten ada bioskop lagi, dulu kita jujugan orang luar kota sekarang malah kita yang harus ke luar kota (untuk nonton bioskop),” pungkasnya.