
Menyusuri Keindahan dan Keagungan Makam Sunan Pandanaran di Bayat
Bayat, (klaten.sorot.co)--Sunan Pandanaran, yang juga dikenal sebagai Sunan Tembayat, merupakan tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Klaten dan sekitarnya. Meskipun hidup pada masa yang sama dengan Wali Songo, beliau tidak termasuk dalam sembilan wali tersebut.
Makam Sunan Pandanaran terletak di perbukitan Jabalkat, desa Paseban, kecamatan Bayat, kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hingga kini, kompleks pemakaman ini menjadi tempat yang sering diziarahi oleh masyarakat dari berbagai penjuru tanah air.
Terletak di perbukitan Jabalkat dengan ketinggian sekitar 860 meter di atas permukaan laut, kompleks makam Sunan Pandanaran membutuhkan perjuangan untuk mencapai lokasinya. Para pengunjung harus mendaki ratusan anak tangga yang cukup melelahkan dari tempat parkir kendaraan.
Namun, bagi yang tidak ingin kelelahan, tersedia jasa ojek yang siap mengantar sampai ke atas melalui jalan melingkar di sisi timur bukit Jabalkat, yang melewati perkampungan penduduk.
Di puncak bukit Jabalkat, pengunjung akan menemukan kompleks pemakaman serta sebuah masjid tua yang masih aktif digunakan untuk beribadah sholat oleh para peziarah. Kompleks makam Sunan Tembayat terdiri dari enam halaman yang dipisahkan oleh tembok keliling dan dihubungkan melalui pintu masuk khusus.
Makam Sunan Pandanaran berada dalam sebuah cungkup atau bangunan tertutup yang cukup besar, terletak di halaman terakhir yang merupakan lokasi tertinggi.
Dengan keindahan alam yang mengelilingi kompleks pemakaman Sunan Pandanaran dan nilai sejarahnya sebagai penyebar agama Islam, tempat ini menjadi tempat yang sering dikunjungi dan menjadi saksi bisu perjalanan agama Islam di Jawa. Dengan berbagai fasilitas yang tersedia, pengunjung dapat menikmati keindahan sekaligus melaksanakan ibadah dengan khidmat di lokasi ini.
Berbagai fasilitas sudah tersedia, pengunjung dapat menikmati keindahan sekaligus melaksanakan ibadah dengan khidmat di lokasi ini. Untuk memasuki kompleks makam, pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar Rp. 2.000 per orang, sebagai kontribusi untuk pemeliharaan dan pengembangan tempat suci ini.