Sosok Ari Nugroho, Caleg DPR RI Dapil Jateng yang Terinspirasi Jokowi
Info Ringan

Sosok Ari Nugroho, Caleg DPR RI Dapil Jateng yang Terinspirasi Jokowi

Klaten, (klaten.sorot.co)--Ari Nugroho, seorang pengusaha yang bergerak dibidang kontruksi maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil V Wilayah Jawa Tengah pada Pemilu 2024. Ari Nugroho mengaku memiliki sosok inspiratif yang menjadi panutannya untuk terjun ke dunia politik.

Sosok yang menginspirasi Ari adalah Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Menurut Ari, Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin negara yang berasal dari rakyat biasa. Presiden Jokowi selalu ada di hati masyarakat sejak menjadi pemimpin mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden dua periode.

Beliau (Jokowi) itu dari desa, bisa jadi Wali Kota Solo. Berkat prestasinya, kemudian naik ke Jakarta (Gubernur DKI) hingga akhirnya menjadi presiden. Itu yang sangat menginspirasi,” ujarnya usai menghadiri Apel Kebangsaan Banser Klaten di Bumper Kepurun, Manisrenggo, Klaten, Minggu (05/11/2023).

  

Latar Belakang

Ari Nugroho merupakan putra daerah Kabupaten Klaten. Ari mengenyam pendidikan di SD N 1 Cucukan Prambanan, kemudian melanjutkan sekolah di SMP N 2 Gantiwarno dan berlanjut ke SMK Muhammadiyah Prambanan.

Setelah lulus sekolah, Ari kemudian mengadu nasib untuk merantau ke Jakarta. Disana, Ari bekerja di salah satu perusahaan asal Australia. Memasuki tahun 2000-an, Ari beralih ke salah satu perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang peleburan alumunium. Bahkan Ari sempat dikirim ke Jepang untuk menimba ilmu selama empat tahun.

Memasuki tahun 2010, Ari lantas mendirikan perusahaan sendiri yakni PT Axiatec, perusahaan yang menjadi vendor salah satu perusahaan milik BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas. Lewat perusahaannya itu, Ari menjalin kerjasama dengan BUMN untuk mendirikan SPBU maupun SPBE.

 

Awal Masuk Politik

Setelah sukses dengan usahanya, Ari kemudian memantapkan tekad untuk mengabdi kepada masyarakat. Pada saat itu Ari akhirnya mendengar nama Jokowi karena kiprah dan kinerjanya selama di Solo dan Jakarta. Tak lama kemudian Ari bergabung dengan relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) pada tahun 2014 silam.

Saya akhirnya tergabung dalam ABJ, waktu itu masih anggota. Kami menjadi relawan untuk Pak Jokowi, ikut sosialisasi dan ikut arahan maupun petunjuk dari Pak Jokowi,” jelasnya.

Sampai akhirnya pada tahun 2021, Ari resmi menjadi Sekretaris Jendral (Sekjen) ABJ. Lewat ABJ, Ari bersama relawan lainnya terus menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi. Bahkan beberapa kali para relawan juga dilibatkan dalam penentuan kebijakan lewat diskusi dan masukan dari berbagai kalangan masyarakat.

Pak Jokowi sering diskusi dengan kami, adu pandangan, apa yang harus dilakukan untuk kepentingan rakyat. Bahkan setelah beliau menjabat (presiden) kami masih sering diskusi. Jadi beliau ini sangat terbuka menerima masukan,” jelasnya.

Berkat kesederhanaan Presiden Jokowi itu lah yang membuat Ari terinspirasi. Ari kemudian resmi bergabung ke PSI. Bahkan Ari sempat diminta langsung oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep yang sekaligus merupakan putra Presiden Jokowi untuk ikut membantu menyukseskan kemenangan PSI di daerah.

Dari ABJ ada dua orang yang ke PSI, salah satunya saya. Saya untuk wilayah dapil V Jawa Tengah yakni Klaten, Sukoharjo, Boyolali dan Surakarta. Kebetulan di wilayah dapil V ini adalah kampung halaman saya,” ungkapnya.

 

Program Unggulan

Ari Nugroho mengaku ada beberapa program yang akan dia perjuangkan untuk kepentingan masyarakat.

Pertama, adalah program yang digaungkan PSI antara lain menggratiskan BPJS bagi semua masarakat serta fokus mengesahkan RUU Perampasan Aset untuk memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana korupsi.

Kedua, memberikan kemudahan kepada masyakarat untuk mendapatkan segala akses pelayanan ke pemerintah baik di daerah maupun pusat. Menurutnya menjadi wakil rakyat tidak hanya dekat dengan rakyat saat memasuki tahun politik, melainkan selalu ada saat dibutuhkan rakyat.

Saya ingin menjadi jembatan untuk masyarakat, jangan sampai apabila sudah jadi (DPR) terus lepas tangan. Karena permasalahan masyarakat itu beragam dan semua harus kita bantu agar mendapat akses pelayanan yang mudah,” pungkasnya.